Manusia
adalah makhluk istimewa yang Tuhan ciptakan dengan kemampuan berpikir dan
menganalisa. Kemampuan ini bertumbuh sejak dari dalam kandungan hingga
lahir dan bertumbuh dewasa. Kemampuan berpikir ini membutuhkan lingkungan
yang menunjang sehingga proses perkembangannya dapat bertumbuh dengan
maksimal. Asupan gizi dan lingkungan yang mendukung otak anak untuk terus
dirangsanga dalam berpikir kritis dan kreatif akan sangat membantu
perkembangannya. Untuk memberikan gambaran bagaimana tahapan perkembangan
kognitif mausia secara umum berikut ini akan dipaparkan mengenai teori dari
Jean Piaget.
Piaget
adalah seorang tokoh psikologi kognitif yang besar pengaruhnya terhadap
perkembangan pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut Piaget,
perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang
didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan
makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya
dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju
kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan
menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur
kognitifnya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu
yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya
pikir atau kekuatan metal anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara
kualitatif.
Menurut
Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya
sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hirarkhis,
artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak dapat
belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya. Piaget membagi
tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi empat, yaitu :
A. Tahap
sensorimotor (umur 0 - 2 tahun). Tahap Sensorimotor menurut Piaget dimulai
sejak umur 0 sampai 2 tahun. Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan
motorik dan persepsinya yang sederhana. Ciri pokok perkembangannya
berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah. Kemampuan yang
dimiliki antara lain :
- Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dengan objek di sekitarnya.
- Mencari rangsangan melalui sinar lampu dan suara.
- Suka memperhatikan sesuat lebih lama.
- Mendefinisikan sesuatu dengan memanipulasinya.
- Memperhatikan objek sebagai hal yang tetap, lalu ingin merubah tempatnya.
B. Tahap
preoperasional (umur 2 - 7/8 tahun) tahap ini antara usia 2 - 7/8 tahun. Ciri
pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa
tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi
dua, yaitu preoperasional dan intuitif.
a. Preoperasional
(umur 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan
konsep nya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi kesalahan
dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini adalah:
·
Self counter
nya sangat menonjol.
·
Dapat
mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok.
·
Mampu
mengumpulkan barang-barang menurut kriteria, termasuk kriteria yang benar.
·
Dapat
menyusun benda-benda secara berderet, tetapi tidak dapat menjelaskan perbedaan
antara deretan.
b. Intuitif (umur 4 - 7 atau 8 tahun),
anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak
abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering tidak diungkapkan dengan kata-kata.
Oleh sebab itu, pada usia ini, anak telah dapat mengungkapkan isi hatinya
secara simbolik terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman yang luas.
Karakteristik tahap ini adalah :
·
Anak dapat
membentuk kelas-kelas atau kategori objek, tetapi kurang disadarinya.
·
Anak mulai
mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih kompleks.
·
Anak dapat
melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide.
·
Anak mampu
memperoleh prinsip-prinsip secara benar. Dia mengerti terhadap sejumlah objek
yang teratur dan cara mengelompokkannya. Anak kekekalan masa pada usia 5 tahun,
kekekalan berat pada usia 6 tahun, dan kekekalan volume pada usia 7 tahun. Anak
memahami bahwa jumlah objek adalah tetap sama meskipun objek itu dikelompokkan
dengan cara yang berbeda.
C. Tahap operasional konkret (umur 7
atau 8-11 atau 12 tahun). Ciri pokok
perkembangan pada tahap Tahap
Operasional Konkret ini adalah anak
sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya
reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis,
akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret. Operation adalah suatu tipe tindakan
untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam dirinya.
Karenanya kegiatan ini memerlukan proses transformasi informasi ke dalam
dirinya sehingga tindakannya lebih efektif. Anak sudah tidak perlu
coba-coba dan membuat kesalahan, karena anak sudah dapat berpikir dengan
menggunakan model "kemungkinan" dalam melakukan kegiatan
tertentu. Ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Anak mampu menangani sistem klasifikasi.
Namun sungguhpun anak telah dapat
melakukan pengklasifikasian, pengelompokan dan pengaturan masalahia tidak
sepenuhnya menyadari adanya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya.
Namun taraf berpikirnya sudah dapat dikatakan maju. Anak sudah tidak
memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif. Untuk menghindari
keterbatasan berpikir anak perlu diberi gambaran konkret, sehingga ia mampu
menelaah persoalan. Sungguhpun demikian anak usia 7-12 tahun masih
memiliki masalah mengenaiberpikir abstrak.
D. Tahap operasional formal (umur
11/12-18 tahun). Ciri pokok perkembangan
pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola berpikir "kemungkinan". Model berpikir ilmiah
dengan tipe hipothetico – deductive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan
menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Pada tahap
ini kondisi berpikir anak sudah dapat :
- Bekerja secara efektif dan sistematis.
- Menganalisis secara kombinasi. Dengan demikian telah diberikan dua kemungkinan penyebabnya, C1 dan C2 menghasilkan R, anak dapat merumuskan beberapa kemungkinan.
- Berpikir secara proporsional, yakni menentukan macam-macam proporsional tentang C1, C2 dan R misalnya.
- Menarik generalisasi secara mendasar pada satu macam isi. Pada tahap ini mula-mula Piaget percaya bahwa sebagian remaja mencapai formal operations paling lambat pada usia 15 tahun. Tetapi berdasarkan penelitian maupun studi selanjutnya menemukan bahwa banyak siswa bahkan mahasiswa walaupun usianya telah melampaui, belum dapat melakukan formal operations.
Proses
belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensorimotor tentu akan berbeda
dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap preoperasional,
dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional
konkret, bahkan dengan mereka yang sudah berada pada tahap operasional formal.
Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin
teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru seharusnya memahami
tahap-tahap perkembangan kognitif pada muridnya agar dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap tersebut.
Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan
karakteristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa.
Diresume
dari buku : DR. C. Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran.
Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 35-40
Sumber: www.asikbelajar.com